edit by canva |
Sayangnya ia masuk
kelas ilmu sosial. Misal masuk ilmu pengetahuan otak logikanya tidak
sampai juga. Ia mempertanyakan apa gunanya sekolah? Apakah untuk lanjut sekolah
lagi atau kerja? Pekerjaan apa yang didapatkan anak SMA tanpa skill? Semisal
kuliah, apa yang akan didapatkan? Untuk mencari pekerjaan dengan ijazah
sarjana.
Entahlah Vani belum menemukan apa yang harus
dilakukannya, yang membuatnya merasa senang dan tertantang. Meski Vani menyukai
baca buku, tapi tak terbesit dalam dirinya untuk bisa mengembangkan bakatnya. Mungkin
karena ia tak memiliki orang yang bisa diajak diskusi. Orang tua Vani hanya
menginginkan sekolah setinggi mungkin dan mendapatkan pekerjaan yang mapan.
Dengan ketidakadaan skill selain hanya sekolah. Vani tetap
berusaha untuk lulus ujian SMA. Daripada ia bingung mau kerja apa, ia memilih
untuk melanjutkan kuliah saja. Itu lebih jelas tujuannya dan bisa memberikan
semangat untuk belajar.
Sebenarnya melanjutkan ke perguruan negeri masih menjadi
tanda tanya. Untuk apa kuliah jika ujung-ujungnya hanya untuk syarat melamar
pekerjaan. Vani tak tahu apa yang ia inginkan.
Pada suatu hari Vani menemukan kegiatan yang menimbulkan
gejolak dalam dirinya, meski ia ragu tapi tetap dilakukkannya. Ia menemukan
kesenangan dalam dunia masak. Di umur setelah lulus kuliah ia menemukan rasa
tantangan. Pertanyaan masih menggelutinya. Apakah salah menjadi tukang masak? Dengan
lulusan sarjannaya? Apakah salah jika ia tak memiliki pekerjaan keren dan
penghasilan keren pula? Aah kenapa juga ia harus memikirkan kata orang lain. Bagaiman
dengan orangtuanya? Yang menginginkan pekerjaan mapan. Ragulah ia untuk
melanjutkan.
Beruntungnya Vani bertemu dengan komunitas masak. Di sana
ia bertemu dengan orang yang memilik latar belakang berbeda-beda. Akan tetapi
ia minder dengan seorang yang dibawah umurnya sudah memiliki pengalaman lomba
kuliner dan memiliki kedai yang selalu ramai.
Bagaimanapun juga Vani merasa beruntung karena di sanalah ia mendapatkan apreasiasi atas kegiatannya yang menyenangkan yaitu masak. Dari sana ia belajar, siapapun kamu jika ingin melakukan sesuatu hal yang diinginkan akan selalu memiliki dua sisi, entah dikritik atau diapreasisi. Vani sadar bahwa untuk bisa menjadi ahli pada suatu kesukaan tidaklah mudah. Apapun yang terjadi di lingkungan sekitar Vani tetap berjalan dengan pilihannya.
Apresiasi yang didapatkan Vani adalah sebuah rasa nikmat
oleh orang-orang sekitarnya atas hasil masakannya.
#ODOP
#OneDayOnePos
#ODOPDay22
Belajar dari Vani, aku jadi harus berani menyuarakan kepada khalayak umum tentang kemampuan menulisku dan berlapang dada untuk dikritik haha semangat Vani, semangat aku, dan semangat kak Vian xD
ReplyDeletehehehe semangat kak, yups kita sudah mulai menyuarakan menulis lewat ODOP
ReplyDeleteSemangat Vani... Keren pesan tulisannya aku sukaa
ReplyDeleteOke kak Vie, nanti aku bilangin ke Vani
ReplyDelete