Merindukan Kesibukan Offline

32 comments
Daftar Isi [Tampil]
Merindukan Kesibukan Offline

Bukan kali pertama aku merindukan kesibukan offline. Sebelum pandemi melanda seluruh dunia. Aku sudah merindukan kesibukan yang melibatkan beberapa orang. Tidak usah banyak orang, karena kadang melelahkan. Bukan kesibukan pekerjaan pula, bukan itu.

Kesibukan bersama orang-orang yang memiliki pemikiran sama, memiliki tujuan sama atau hanya sekedar mencari hiburan bersama-sama. Obrolan ringan pun aku rindukan. Tanpa ku sadari, bahwa obrolan santai dengan teman-temanku dulu, ku rindukan. Obrolan yang tidak menghakimi kegiatan kita masing-masing.

Tulisanku kali ini adalah sebuah renungan diri terhadap ketidaknyamanan meninggalkan pertemanan yang bukan sekedar teman. Teman yang seperti saudara. Teman yang bisa memaklumi kekurangan diri dan kelebihan diri. Menemukan di tempat baru tidaklah mudah.

Empat bulan sebelum pandemi, aku memutuskan untuk menempati daerah yang sama sekali asing bagiku. Tidak ada teman dekat yang ku kenal. Meski ada orang yang ku kenal, tapi pemikiran kami berbeda. Jadi ku anggap, aku mendatangi tempat yang benar-benar asing.

Budaya yang berbeda, sudut pandang yang berbeda, membuatku sering kebingungan. Kesibukanku dulu yang ada hilang semua. Kegiatan yang tidak absen dalam seminggu, meski hanya sekali. Tetap selalu ada. Tiba-tiba menuju tempat yang tidak ada kesibukan sama sekali.

Ke tempat baru, pastinya mencari teman baru. Sayangnya baru juga berteman, dia sudah memilih untuk pulang kampung. Aku pun sendirian lagi. Tiba-tiba wabah melanda muka bumi ini. Terkikis sudah untuk mencari teman secara langsung. Lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja atau rumah. Membuatku suntuk bukan main.

Apakah aku membiarkan bersedih karena tidak ada kesibukan? Aku berusaha untuk mencari kegiatan yang bermanfaat.

Cara Aku ketika Perasaan Merindukan Kesibukan


semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, aku hanya diam

1. Mengembalikan Semuanya Kepada Allah



وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS al-Qashash/28: 77)

Meski ayat ini untuk orang lain, tapi aku tidak mau merusak diriku dan pikiranku. Maka aku berusaha lebih banyak beribadah pribadi. Lebih banyak mengingat Allah melalu dzikir.

Selalu berdoa bahwa jika berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Maka Allah akan membantu jalan kemudahannya. Kembali kepada Allah jalan utama untuk mengadu semua resah, gelisah dan ketidakmampuan diri. Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan hamba-Nya sendirian. Percayalah bahwa kita pasti akan ditolong.

2. Membaca Buku


Membaca buku-buku yang mengingatkanku akan adanya Allah. Buku-buku itulah yang ku cari pertama kali. Kemudian aku membaca buku tentang pengembangan diri maupun kesehatan psikis. Tidak dipungkiri bahwa psikisku terganggu. Ada beberapa kejadian yang membuatku bersedih. Dengan mengetahui penyebab dan apa yang sedang aku rasakan. Aku berusaha menerima perasaan dan keadaan yang terjadi.

Dari membaca buku, menemukan teman-teman online. Bahkan dari berbagai macam daerah di Indonesia. Sampai luar negeri. Dari membaca sendirian, kemudian bertemu dengan komunitas baca. Berlanjut ke komunitas baca lainnya sampai kelompok menulis.

Tidak ada yang tahu jalan kita akan pergi ke mana. Dunia literasi yang tidak ku ketahui, malah sering bertemu dengan teman-teman online. Istilah-istilah baru baik untuk penyuka buku maupun penulis. Dari sosial media untuk tempat menulis sampai memiliki tempat yang lebih luas.

3. Aktif Bersosial Media


Dulu sebelum meninggalkan pertemanan secara langsung. Kegiatanku seringnya lebih ke offline. Bahkan untuk atif media sosial pun tidak pernah. Memiliki Instagram pun sekedar punya saja. Akan tetapi sejak tidak memiliki teman, maka media sosial menjadi salah satu tempat untuk aktif.

Berawal dari kegiatan menulis selama sebulan penuh. Menemukan akun komunitas baca. Awalnya ikutan komunitas baca sebagai alasan untuk aktif di sosial media. Karena ada aturan setelah membaca harus membuat ulasan. Jadi ada alasanku untuk posting gambar dan tulisan di instagram.

Lama-lama tidak hanya untuk ulasan saja, tapi sebagai media kegiatan tantangan lainnya. Untuk promosi blog aku juga. Fokus pada satu media sosial yang mudah dipahami dan berniat untuk bermanfaat, ternyata Allah membantuku untuk menemukan lingkungan-lingkungan online lainnya.

4. Mengobrol dengan Teman Lama


Kadang-kadang kalau tidak sanggup dengan keadaan. Ada rasa rindu yang menyesakkan dada. Biasanya aku menghubungi teman-temanku dulu. Tidak harus mengobrol serius. Bertanya kabar, bercerita tentang aktifitas, atau hanya ingin mendengar umpatannya saja. Hehe

Kadang pula ingin mendapatkan pendapat teman. Ada hal yang tidak bisa aku selesaikan sendiri. Maka aku pun bertanya pada teman-temanku. Agar ada sudut pandang lain. Bahkan sampai diskusi. Ini pun salah satu yang ku rindukan. Diskusi. 

Tempat kita yang berbeda, waktu pun tidak sama. Jadilah melalui gawai untuk bisa terhubung. Tetap disyukuri karena bisa mengobrol sampai melihat wajahnya saja. Meski tak bisa secara langsung.

5. Meminta Dukungan Orang Terdekat


Aku tidak akan bertahan di sini tanpa dukungan orang terdekat. Dari pertemuan kita yang tidak pernah aku harapkan akan dekat. Ternyata takdir kita harus dekat. Alhamdulillah, dengan adanya seseorang di sampingku. Aku bisa menjalani ini semua.

Dukungan tidak hanya kata-kata saja, bahkan ia membiarkanku untuk melakukan kegiatan yang aku sukai. Selalu mengingatkanku untuk mengerjakan tugas-tugas online. Mendengarkanku jika aku merindukan masaku dulu. Mendoakan agar bertemu dengan orang-orang yang sepemikiran denganku. Teman-teman yang ku inginkan adalah perempuan.

Mendukungku ketika aku tidak tahu harus bagaimana. Mau diajak diskusi baik buku yang ku baca, kondisiku, lingkungan di sini, agama apapun yang bisa didiskusikan kita obrolkan. Itu salah satu yang aku syukuri.

Itulah langkah yang ku ambil. Ketika kebingungan melanda jika tidak ada kesibukan. Apakah ini berjalan dengan mulus? Tidak. 


orang lain sibuk di dalam ruang, sedangkan ku hanya diam

Setelah aku aktif banget membaca apa saja yang ada di depan mata. Terutama ebook. Kemudian aku sibuk menulis tiap hari selama hampir dua bulan lebih. Ini adalah rekor tertinggiku rajin menulis setiap hari yang panjang.

Tiba-tiba kegiatan menulis berakhir. Aku pun harus lulus dari karantina tersebut. Entah mengapa mendengar kata lulus adalah kebimbangan yang ku hadapi. Aku tidak tahu harus ke mana. Teman-temanku memiliki kegiatan yang sama sebelumnya alias memiliki pijakan. Aku? Pekerjaanku masih terkena pandemi, keaktifan belum maksimal. Jadi kadang setiap hari hanya sibuk dalam pikiran.

Apa yang ku lakukan? Kembali ke poin-poin di atas. Tetap belajar menerima keadaan, terus bertumbuh dan berkembang untuk meningkatkan kemampuan diri. Karena aku percaya Allah akan selalu memberikan ujian beserta penawarnya. Aku yakin, merindukan kesibukan adalah cara Tuhan agar aku selalu kembali pada-Nya.

Related Posts

32 comments

  1. Juaraaaaaaaaaa....
    Udah duluan doi
    Barakalllah ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah, ya
      akhirnya bisa memecahkan rekor.

      Delete
  2. Aku juga kangen kesibukan online mbaa huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. kesibukan pun bisa dirindukan hihihi
      tidak hanya si dia aja wkwkwk

      Delete
  3. Ajib nih ka novi, kueren banget gambar ilustrasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. belum sekeren teman lainnya kak,,
      tapi terima kasih pak yo

      Delete
  4. Mantaaap banget iniii.... Bakat juga ngedesain mbaak..Good job👏👏👏

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata ngeblog kudu jago ngedesain juga, ya hehe
      semoga semakin baik

      Delete
  5. Akhirnya...ada yg mendahului setor, kerrren mba Novi

    ReplyDelete
  6. Halo kak Novia..

    aku paling sering minta dukungan ke orang terdekat nih, terutama suami, yang bergelut juga di dunia digital, jadi apa-apa minta tolong aja ke beliau buat bantu-bantu kegiatan ngeblogingku juga, ini sebenernya lebih ke minta tolong yam bukan dukungan, wkwk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya ada yang bantu itu pun dukungan, coba kalau suaminya gak mau bantu? Wkkwkw
      Kan lumayan ada yang bantu.

      Delete
  7. aku juga kangen berat dengan kesibukan offline :(
    nggak tahu deh tahun depan ini udah bakalan normal atau belum huhu
    tapi ya semoga aja sudah normal

    ReplyDelete
  8. nampaknya aku juga pernah mengalami hal serupa sebelum akhirnya kusibukkan dengan aktif belajar menulis. Setelah disibukkan dengan belajar menulis walaupun via online rasanya hati menjadi lapang dengan keadaan. suntuk, sesak teralihkan oleh belajar menulis dan ngeblog.
    btw keren nih desainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. harus disibukan kak,,
      makanya aku sibuk di sosmed wkwkwk
      syukurnya ada kelas online

      Delete
  9. Wuhuuuu desainnya ciamik! Makasi tips2nya kak!

    ReplyDelete
  10. Thank You tipsnya ngisi waktu saat dirumah aja dimasa pandemi kak

    ReplyDelete
  11. sebenernya dari sebelum pandemi, kegiatanku banyak online nya sih. jualan online, belajar online, komunitas online, dll hahahaha. tapiiiii kangen juga sama kegiatan offline macem jalan jalan, kulineran dan ke toko buku :')

    ReplyDelete
  12. Iya semua pada kangen offline. Ngobrol dengan teman pun lebih asyik offline karena ekspresi wajah tak tergantikan dengan icon atau stiker

    ReplyDelete
  13. Kangen banget masa sebelum ada pandemi, kosan ramee... sekarang kosan sepi banget heuheu.. Btw desainnya lucu lucu mbaa

    ReplyDelete
  14. Semoga pandemi cepet udahan. Pegel juga nggak ngerumpi sama teman ketawa ketiwi bareng².

    ReplyDelete
  15. gumuuuush banget infografisnyaaa >< btw aku meskipun suka glindingan di rumah aku juga kangen banget buat beragenda offline lagi :' hiks, iya skrng pelampiasannya ya cuma mainan sosmed atau nulis begini hihihi

    ReplyDelete
  16. Di daerahku semenjak november termasuk hampir semua kegiatan sehari2 mulai kembali normal sih, wlpn tetap dgn protokol kesehatannya.

    Btw mba desainmu cakepp, kusuka

    ReplyDelete
  17. Kalau aku engga begitu kepengaruh sih sama pandemi ini, soalnya aku pribadi yang jarang main ke sana ke mari. Punya temenpun seringnya komunikasi via hape. Jadi apa yang mbak alamai sebagai kerinduan kesibukan itu udah jadi hal biasa bagiku heheu. Aku bisa ngelewati, aku yakin mbak-pun pasti bisa ngelewatinnya meski sangat berat untuk nahan kerinduan terhadap kesibukan. Semangat :)

    ReplyDelete
  18. Punya teman dekat dan mengerti kita benar-benar berkah yang luar biasa. Semoga segera bertemu teman baru ya mba..

    ReplyDelete
  19. banyak banget kartunnya mbak, berapa jam bikinnya tuh?

    ReplyDelete

Post a Comment