Belajar Mencintai Diri Sendiri di Masa Pandemi

Post a Comment
Daftar Isi [Tampil]
Belajar mencintai diri sendiri di masa pandemi
Bagaimana cara belajar mencintai diri sendiri di masa pandemi covid yang tidak hilang-hilang? Pandemi ini sudah mencapai bulan ke sepuluh. Siapa yang menyangka akan selama ini. Sampai Januari 2021 pun belum kembali normal senormalnya. Masih mendapatkan kabar dari keluarga teman dan temannya teman terpapar virus covid. Bertambah kekhawatiran untuk keluar dan bertemu dengan orang-orang. 

Apakah harus menyimpan terus menerus rasa khawatir? Jika ini yang akan aku lakukan,bisa depresi kepanjangan hehe. Awal pandemi melanda negeri ini aku masih bisa kerja seperti biasa. Setiap hari masuk kerja. Dengan catatan tetap melakukan protokol kesehatan dan tidak keluar kantor alias kerja dari kantor saja. Semua karyawan juga tidak ada yang keluar kantor. 

Tidak banyak pekerjaanku waktu pandemi bahkan bisa dibilang tidak ada. Karena pekerjaanku terkait bertemu orang harus keluar kantor, tiba-tiba tidak boleh bertemu dan tidak bisa keluar. Jadi hanya diam di kantor. Masa ini tidaklah terlalu stres buatku. Kegiatan ini berlansung sampai tiga bulan. 

Setelah tiga bulan, kantor mulai memberlakukan untuk work form home. Tidak semua karyawan hanya beberapa saja. Tapi ada jadwal masuk seminggu beberapa kali. Aku bagian yang sering di rumah. Maka mulailah berbagai perasaan berkecamuk karena harus diam saja di rumah. Aku tipe orang yang suka tiba-tiba jalan-jalan harus diam tanpa ada kegiatan apapun di rumah. 

Aku harus berpikir untuk tetap waras dalam keadaan ini. Hidup sendirian diperantuan, tidak memiliki banyak teman main, kadang membuatku diam tak mau melakukan apapun. Tapi Allah tidak membiarkanku sendirian. Ada seseorang yang selalu menemaniku meski tak belum bisa bersama. Alhamdulillahnya tidak membiarkanku diam saja. Harus mencari hal-hal positif untuk menghilangkan pikiran negatif. 

Bentuk Belajar Mencintai Diri Sendiri


Belajar mencintai diri sendiri
Kebetulan sebelum pandemi aku sudah memutuskan untuk lebih sibuk membaca buku. Aku pun tergabung dengan komunitas baca online. Aku pun selalu didukung apapun kegiatan onlineku yang positif. Agar aku baik-baik saja dan hubunganku tidak hanya berisi salah paham. Maka aku harus fokus mencintai diriku sendiri. Bersama orang lain bukan berarti terus menerus untuk selalu diperhatikan, disayangi dan selalu ada untukku. 

Masing-masing punya aktivitas yang berbeda. Maka aku pun mencoba untuk mencintai diriku sendiri. Berusaha yakin akan pilihanku sendiri. Syukurnya selalu didukung olehnya. Hal yang aku lakukan untuk mencintai diri sendiri, yaitu : 

1. Belajar Menerima Keadaan


Bahwa menerima keadaan yang sedang dihapai itu menjadi jalan agar aku tidak terlalu banyak mengeluh. Berusaha untuk menyadari bahwa kejadian ini adalah hal yang terbaik untuk saat ini. Pandemi dan kesendirian tidak boleh menjadi alasan untuk merutuki keadaan. 

2. Mencari Hal Positif Lewat Sosial Media


Sendiri, pandemi dan sosial media adalah hal yang sering menemaniku. Aku pun tidak diam dan bermain sosial media tanpa manfaat. Aku ikuti info kegiatan online yang bisa aku ikuti. Karena aku ikut komunitas membaca dan harus menulis ulasan di instagram. Hal ini memicuku untuk banyak membaca agar aku sering posting. 

Pernah 20 lebih judul dalam sebulan. Ini adalah rekor terbanyak yang pernah aku baca selama hidupku. Aku pun kadang ingin berbagi apa yang aku makan. Maka aku pun tuangkan cerita makananku ke instagram. Ini membantuku untuk mengurangi pikiran-pikiran yang terpendam karena tidak bisa bercerita. 

3. Menantang Diri Melalui One Day One Post


Kegiatan ini yang awalnya tidak pernah menulis panjang lebih dari caption yang ada di instragam kecuali tugas belajar, ya. Aku pun tak membayangkan akan menyelesaikannya sampai dua bulan lebih. Berlanjut pula ke belajar blog yang berbarengan dengan kegiatan ODOP. Berlanjut lagi di bulan Januari ada ODOP blog. 

Dari bulan September 2020 sampai Januari 2021 kegiatan menulis di blog tidak pernah berhenti. Dengan memaksakan diri dan pastinya dukungan orang terdekat, teman-teman online akhirnya bisa mengikuti semuanya. Tekad dan kemauan diri yang kuat memberikan dorongan untuk terus bertahan. 

4. Fokus Kegiatan Satu Persatu


Pernah dalam kondisi aku bingung karena memaksakan diri harus bisa ini itu. Hal ini membuatku uring-uringan dan bersedih. Pada akhirnya aku pun kewalahan untuk melakukan menulis, membaca dan aktivitas lainnya. Keadaan ini aku bicarakan pada seseorang. Disuruhnya aku untuk fokus saja pada satu kegiatan yang mampu dilakukan pada saat ini. Aku pun kembali fokus membaca dan menulis lagi. 

Memaksakan harus fokus banyak hal tidaklah baik untuk pikiran. Fisik pun terganggu karena hanya rebahan pilihannya. Sakit kepala juga menyerang diri. Kalau tidak foksu banyak hal yang terlalaikan. Maka aku berusaha fokus dan konsisten. 

5. Olahraga Ringan


Pikiran tidak menentu, badan rasanya sakit lakukanlah olahraga. Meski dalam masa pandemi bisa koq kita olahraga di luar. Agar tidak stres di ruangan terus maka aku pun melakukan olahraga sederhana. Iya , hanya jalan kaki minimal 30 menit di pagi hari atau sore hari. Lebih baik pagi hari agar fresh otak kita. Menghirup udara segar, melihat langit pagi hari, dinginnya pagi hari, sepinya jalan ini menyenangkan pikiran dan fisik kita. Olahragaku sendirian tapi aku memiliki teman online yang sama-sama suka jalan kaki. Dalam grup whatsapp saling sapa dan menyemangati dengan kejadian pada hari itu. 

6. Sedikit demi Sedikit untuk Perubahan


Belajar untuk mencintai diri sendiri dengan melakukan sedikit demi sedikit hal positif yang ada pada diri. Terlalu banyak hal negatif yang sudah tersimpan dalam memori otak perlu dikikis dengan kegiatan positif. Terus menerus agar semakin hilang. Perubahan pasti ada tapi tidak harus segera. Sedikit dan konsisten melakukan proses maka peruabahn itu pasti akan terjadi. 

Konsistenlah untuk melakukan hal yang sama dengan sedikit saja. Agar tidak bosan juga melakukannya. Terlalu banyak yang dilakukan agar memberikan dampat kepenuhan. Tetap semangat untuk konsisten tiap hari. 

7. Bersama Orang-Orang Berkegiatan Positif 


Aku masih bisa bertahan sampai saat ini selain karena orang terdekatku yang bisa aku temui. Teman online yang hanya bisa bertegus sapa lewat gawai. Memberikan energi positif untuk tetap berkativitas. Mereka pun bisa diajak untuk diskusi. Tempat untuk bertanya berbagai hal yang ahlinya. Sampai diberikan ilmu untuk lebih mengasah keahlian diri. 

Aku merasakannya dari melakukan kegiatan membaca, akhirnya bisa konsisten, naik kembali menulis dan bisa konsisten pula. Dari menulis hanya 300 kata sampai ke 800 kata bahkan lebih. Karena semua ini bisa terbantu adanya tantangan yang aku ikuti. Memancing diri agar terus bertumbuh dan berkembang. 

Bagi teman yang sama-sama masih sendiri di masa pendemi ini semoga bisa belajar mencintai diri sendiri. Menemukan passion pada diri agar memacu terus beraktivitas dan belajar. 

Related Posts

Post a Comment