Bercita-cita ingin jadi penulis, kenyataannya menulis pun jarang. Menulis hanya diangan saja, tidak pernah ditekuni secara mendalam. Banyak takut ini itunya. Harapannya itu menulis gampang terus mudah mendapatkan cuan. Kenyataannya membuka laptop saja sudah hilang semua ide. Katanya mau menulis di note hp dulu, nyatanya hanya catatan kecil yang tidak pernah ditengok lagi.
Mencoba untuk
memiliki blog, nyatanya cuma didiamkan saja. Sudah memberitakan ke teman-teman
mau nulis di blog saja. Tak ada realisasinya. Omongan doang. Gak jelas. Itulah
aku. Sampai pada suatu hari melihat teman-teman literasi online posting
distatus WA atau story IG, keluarlah pertanyaan koq mereka bisa, belajar
darimana iya? Kepoin aja postingannya, selalu ada hastag #OneDayOnePost, grup
apa sih sebenarnya yang diikuti mereka ini?
Dari status WA’nya kutemukan selebaran pembukaan anggota baru ODOP, cus langsung penuhi syarat-syaratnya. Setelah masuk di grup besarnya agak ragu untuk memilih platformnya, yakin gak iya milih blog? Karena pernah mendengar seseorang yang suskses mengatakan ambil setiap kesempatan yang ada jangan biarkan ketidaksiapanmu menghalangimu, setiap kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya.
Beruntunglah
saya pernah mengikuti menulis di media lain yang lebih kecil selama satu bulan
penuh. Jadi ini membantu saya untuk berusaha komitmen menjalankannya. Strategi
yang saya gunakan dalam mencapai target mengerjakan tugas sampai selesai batas
waktunya yaitu:
- Tulis setiap ide yang muncul kedalam note.
- Usahakan menulis sehari dua tulisan agar tidak rusuh tiap hari.
- Menulis di pagi hari.
- Menulislah dari ketidaksempurnaan.
- Jangan berekspetasitinggi terhadap diri agar tidak membebani setoran tugas.
Memilih untuk
mengikuti tantangan dan masuk dalam sebuah komunitas itu pastinya memiliki
harapan untuk diri sendiri. Harapanku sendiri :
- Membiasakan diri menulis panjang.
- Menempa mental untuk mempublish tulisan.
- Mengetahui sejauh mana batas kemampuan saya dalam menulis.
- Agar memiliki tulisan yang bermanfaat.
- Semoga saja menjadi jalan untuk mendapatkan penghasilan.
Semoga harapan ini tercapai dalam mengikuti ODOP. Tetap yakin pada diri sendiri, lakukanlah dari hal yang paling kecil agar lama-lama menjadi terbiasa dan tidak kaget jika sudah menjadi besar.
Bukankah jika ingin terus terpecut semangatnya kita harus memiliki persaingan yang sehat? Iya inilah yang saya lakukan di ODOP. Bersaing melawan diri sendiri. Tetap menebar kebaikan meski hanya setitik embun.
Semangat terus ya...
ReplyDeletesiap kak ...
Delete