Selalu apapun melakukan sendirian, berusaha tidak menyussahkan orang lain. Apa yang ada itu yang disyukuri. Apalagi menceritakan masalah ke orang yang penting dalam hidupku, itu diusahakan jangan sampai tahu. Berusaha menyelesaikan sendiri. Agar orang di sekitar diri selalu merasa senang.
Apakah sikap seperti itu bagus untuk diri? Berusaha baik-baik saja, selalu terlihat tegar dan selalu bisa membantu bagi orang lain yang membutuhkan. Kenyataannya bertemu dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri menjadi bumerang.
Menimbulkan sedih yang mendalam,merasa merugikan orang lain, merasa tidak berguna, merasa tidak pantas bersama orang lain dan harusnya mampu menyelesaikan sendiri.
Ketika melihat orang yang penting dalam hidup memiliki kerapuhan, merasa tidak terima. Tidak mungkin mereka bisa terluka dan tidak mampu membantunya.
Akhirya diri menjadi pesakitan dan sulit bersosialisasi.
Untukk bisa menerima
masalah adalah lumrah, perlu :
Kesadaran diri bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan.
Masalah bukan untuk dipikirkan tapi diurai kalau tak mampu biarkan saja.
Minta pertolongan orang lain. Untuk mendapatkan sudut pandang lain.
Memiliki masalah bukanlah aib atau sebuah kerapuhaan.
Masalah orang lain bukan kewajiban kita untuk menyelesaikan. Kita hanya membantu mendengar atau memberikan pendapat jika diminta atau mendoakan saja.
Cobalah untuk memilah mana yang segera ada solusi dan mana yang harus didiamkan dulu. Solusi tidak harus secepatnya. Bisa jadi harus dengan kesabaran.
Kamu bukanlah orang yang paling hebat atau selalu siap membantu ketika teman kesusahan. Kalau tak mampu jangan berkecil hati. Katakan pada diri memang tidak sanggup. Doakan saja.
Ingat Allah SWT memberikan masalah sesuai kemampuan hambanya. Berarti kamu pasti mampu.
Sadari bahwa tiap orang memiliki cara dalam menghadapi masalah. Cara kamu yang cocoknya untuk kamu. Meski dengan masalah yang sama.
Kira-kira itu penguraian masalah bagi diriku. Mungkin karena ada perasaan bahwa sebagai seorang kakak pertama harus memberikan contoh yang baik.Sehingga mewajibkan diri untuk bisa mengatasi semua masalah. Kenyataannya baik kamu anak pertama, tengah ataupun terakhir wajar untuk memilki masalah.
Masalah bukan untuk dihindari, ditakuti atau malah sebuah kekacauan hidup. Masalah adalah seni hidup, kejadian yang akan dikisahkan kemudian hari, hanya dihadapi saja, diterima dengan sambutan dan juga masalah itu wajar dalam hidup.
iya kak kita harus bisa menerima kesadaran diri manusia itu banyak salah
ReplyDeleteIya kak...
ReplyDeleteAku anak pertama juga mba. Sedikit banyak memang pengaruh ya memang
ReplyDeleteIya kak, seperti ada tanggung jawab bahwa perilaku kita bakal berdampak pada adik-adik.
ReplyDelete