Persoalan dalam Kehidupan Sosial

14 comments
Daftar Isi [Tampil]

Review Film Cream dan Tilik 

Cream

Penulis, design & animasi : David Firth

Musik : Locust Toybox

Tahun : 2017

CREAM
pict by youtube

Film dengan durasi  12.21 menit mencerintakan seorang profesor yang menemukan sebuah krim. Krim ini memiliki manfaat bisa membuat wajah jelek menjadi bersih, membetulkan hidung yang rusak, menumbuhkan tangan yang diampustasi, dan lain sebagaianya.

Tidak hanya untuk menyembuhkan manusia, cream juga bisa memperbaiki peralatan elektronik yang rusak dan menumbuhkan tanaman.

Cream membuat semua masalah terselesaikan. Bahan  dasar cream yang enam bulan kemudian akan  habis, Dr. Jack Bellifer memiliki terobosan baru yaitu cream bisa diduplikat. Makanan bisa di duplikat, hewan pun bisa. Sehingga tak ada kelaparan di mana pun berada.

Namun keagungan cream tidak abadi. Sekelompok orang yang dirugikan dengan berkurangnya masyarakat menggunakan uang, membuat laporan-laporan yang mejelekan cream di mata masyarakat.


Tilik

Kategori : Drama

Sutradara : Wahyu Agung Prasetyo

Produksi : Ravacana Films

Tahun : 2018

 

TILIK
pict by youtube

Film pendek Tilik (berkunjung) sebuah film yang menggambarkan kerukunan warga desa terhadap kondisi wargannya. 

Film yang sederhana ini dikemas dengan cerita yang sangat dekat dengan masyarakat. Berlatar belakang salah satu desa di Bantul, Yogyakarta. Mengisahkan sekelompok ibu-ibu naik truk untuk menjenguk ibu lurah.

Percakapan ibu-ibu inilah yang membuat film Tilik mendapatkan sorotan masyarakat. Bu Tedjo namanya, salah satu penumpang yang memiliki mulut hanya digunakan membicarakan orang lain atau gibah. Dengan sumber-sumber hanya selintas dan dari media sosial. Disebarkanlah rumor-rumor yang tidak mendasar. 


Persoalan dalam Kehidupan Sosial

Film Cream menyoroti masalah-masalah manusia yang ingin semuanya serba cepat penyelesaiannya. Orang yang tidak ingin berpikir keras dalam mengerjakan pekerjaannya hanya perlu menyuntikan Cream. Seorang anak yang sedang tidak sehat, hanya disemprotkan Cream dan dia merasa lebih baik.

Persoalan jiwa semua bisa terselesaikan dengan mengoleskan Cream. Cream juga bisa menghidupkan orang yang sudah mati atau memudakan kembali yang sudah keriput.

Cream ini jika di dunia nyata bisa menyebabkan rasa empati hilang, kepercayan adanya Tuhan hilang, atau menyebabkan kerakusan manusia untuk menjadi yang paling superior.

Cream lewat animasinya tidak memperlihatkan wajah-wajah yang menyejukan. Ini sepertinya menandakan bahwa adanya solusi yang cepat bisa menimbulkan hilangnya berbagai emosi jiwa.

Film Tilik menyoroti kehidupan masyarakat desa yang memiliki sikap kebersamaan tinggi. Saling membantu dalam keadaan susah. Namun berbanding sikap dengan seorang perempuan janda dan memiliki anak perempuan yang menjadi kembang desa. Hal ini mereka anggap sebagai orang yang akan merusak hubungan keluarga lainnya. Obrolan sesama ibu-ibu yang membicarakan sesama ibu lainnya yang mengambbarkan bahwa mereka pun tidak bisa menerima sebuah keluarga tidak utuh.

Keluaga bu lurah yang hanya berdua dengan anak laki-lakinya dan keluarga Dian yang hanya berdua dengan ibunya. Sepertinya mereka tidak perlu dukungan untuk maju. Jika mereka bisa melakukan kepemilikan yang seperti keluarga normal itu adalah ketidakmungkinan.

 

Persamaan kedua Film

Dari kedua film ini memiliki kehancuran orang lain gara-gara berita yang disebarkan lewat media, baik media sosial maupun media televisi. 

Media menggiring penonton/pembacanya untuk meyakini apa yang terlihat/terbaca tanpa perlu mempertanyakan lagi.

 #ODOPChallenge2

#ODOP

#OneDayOnePost

Related Posts

14 comments

  1. Paragraf terakhir, setuju... Beginilah keadaannya sekarang

    ReplyDelete
  2. definitely agree tentang peran media yang menggiring opini audien, berbahaya jika informasi yang tersebar ternyata tidak valid dan berujung hoax

    ReplyDelete
  3. Betul skali, kedua film ini didasarkan dari penggiringan opini oleh media

    ReplyDelete
  4. Emang dua film ini relate banget sih sama kondisi sosial sekarang. Setuju banget sama konklusinya. Media itu ngeri. Bisa sangat bermanfaat sekaligus berbahaya.

    ReplyDelete
  5. Sepemikiran tentang penggiringan opini, kalimat terakhir bener bgtt

    ReplyDelete
  6. Terima kasih teman-teman sudah mampir. Terima kasih ada paragraf disuka. Karena saya masih acak-acakan dalam penulisan. 🙏🤗

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. di film cream, memang terlihat bagaimana peran media menggiring opini masyarakat dan mempengaruhi pemerintahan untuk menindaktegas penggunaan cream.

    ReplyDelete
  9. terus semangat ya! untuk ulasan cream ini menarik karena dikaitkan dengan kehidupan sosial

    ReplyDelete
  10. Wah saya jadi baru ngeh ttg pesan pesan yang gak sy dapatkan nih di kedua film pendek ini, kereeen

    ReplyDelete
  11. Ulasan menarik, keren dan mudah di pahami kak. Tetap semangat menulis kakak 😊

    ReplyDelete
  12. Keren reviewnya menyoroti kehidupan sosial. Aku setuju ketika terdapat masalah kita ingin solusi yang instan namun malah menghancurkan ya kak 🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak. Instan itu tidak akan lama. Seperti mie instan yang menunda lapar sesaat. Hehehe

      Delete

Post a Comment