Tips Menulis Novel Viral dan Laris Bersama Najhaty Sharma

Post a Comment
Daftar Isi [Tampil]
Tips Menulis Novel
Sharing time kedua dari tantangan ODOP ICC tentang tips menulis novel bisa diterima banyak pembaca. Sharing time kali ini bersama Mba Najhaty Sharma penulis novel Dua Barista, kumcer Lipstick dan Kupu-kupu Marrakesh . Selain terjun di dunia kepenulisan beliau juga seorang womenpreneur. Salah satu alasannya membuat novel karena sudah lama bergelut di dunia copywriting untuk marketing.

Mengikuti sharing dari Mba Najh ini ternyata untuk menghasilkan satu novel tidaklah tiba-tiba hadir. Perlu adanya ditolak sampai tidak mau dilanjutkan ceritanya. Nah daripada berlama-lama mari saya bahas beberapa info dan tips yang sayang banget kalau disimpan saja hehehe.

Tips Menulis Novel dan Memasarkannya


Menulis novel bukanlah pekerjaan yang mudah. Jika kalian bilang gampanglah tinggal nulis. Tidak begitu bambang. Perlu pembelajaran dan latihan berkali-kali. Tidak serta merta ada ide langsung jadi dan selesai. Tapi banyak tahapan yang perlu dilalui.

1. Perbanyak Latihan Menulis Tanpa Melihat Teori


Kalau mau menulis, tinggal tulislah dahulu. Menulis tidak hanya sekali dua kali tapi harus konsisten. Waktunya pun tidak hanya seminggu bisa sampai bertahun-tahun. Agar apa kita bisa melihat enaknya menulis itu seperti apa. Setelahnya barulah kita melihat teori kepenulisan.

Jika pertama kali menulis langsung melihat teorinya, dampaknya sering edit tulisan itu-itu saja. Kalau tanpa teori kita bisa bebas mengkupakan apa yang ada dipikiran. Kalau sudah terbisa menuangkan ide, barulah lanjut dengan teorinya.

Tidak semua teori harus disamakan dengan cara menulis kita. Atau memaksakan satu teori ke dalam tulisan kita. Tapi mencari teori-teori yang bisa masuk tulisan kita. Dan kita pun bisa membuat teori sendiri. Dibuktikan dengan tulisan kita mampu diterima pembaca. Kalau masih disimpan untuk diri sendiri, ya siapa yang bisa menilai hehe.

2. Perbanyak Riset


Riset untuk cerita tidak hanya membaca buku baik fiksi maupun nonfiksi. Tapi perlu untuk melihat kenyataan, bisa dengan wawancara, mencari informasi sebanyak-banyaknya. Misalnya mau menulis tokoh arsitek, maka perlu untuk menggali informasi sampai sumbernya. Agar mendapatkan gambaran yang mendetail. Tidak asal-asalan menulis.

3. Konstruksi Cerita harus Kuat


Cerita novel yang kita buat harus kuat. Hal-hal yang perlu dikuatkan banyak sekali. Agar bisa kuat diperlukan riset mendalam seperti diterangkan di atas. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Tokoh Cerita


Buatlah kesan mendalam pada tokoh cerita. Gunakan riset untuk menggali dan menggambarkan si tokoh. Agar tokoh tersebut seperti nyata ketika dibaca. Biasanya pembaca bisa hanyut mengagumi karena tokoh yang dibaca terasa seperti nyata.

  • Latar Tempat


Perbanyak informasi sampai sedetail-detailnya lokasi yang mau kita buat untuk novel. Kalau kita mau menulis dengan latar tempat ruang kerja cafe misalnya, diperlukan mengerti istilah-istilahnya. Tahu alat-alat apa saja yang digunakan dalam cafe tersebut. Cara kerja di cafenya seperti apa. Sampai detail, agar pembaca tidak banyak komentar karena aneh atau bagaimana. Pokoknya sampai terasa nyata walaupun kenyataannya hanya fiksi.

  • Penokohan


Pahami karakter tokoh sampai benar-benar masuk ke dalam perasaan kita. Mba Najh mencontohkan ketika ia harus menulis penokohan istri yang belum bisa hamil. Ia meriset perasaan apa saja yang sering dialami istri yang belum bisa mengandung. Misalnya ada adegan sedih, sampai Mba Najhnya sendiri meneteskan air mata.

  • Konflik Cerita


Konflik cerita yang biasa saja akan membuat bosan pembaca. Jadi buatlah konflik cerita yang buat pembaca penasaran akan kelanjutannya.

  • Solusi


Konflik cerita yang kita buat, akhiri dengan solusi yang bisa diambil hikmahnya oleh pembaca. Kalau bisa ya, jadi tidak hanya menyelesaikan sebuah cerita tapi memberikan dampak bagi pembaca juga.

4. Agar Cerita Seru Diikuti


Perbanyak dialog yang bisa menghubungkan plot 1,2,3, dan selanjutnya. Dialog ini bukan percakapan, ya. Show don’t tell, berikan gambaran pada pembaca bukan info secara gamblang. Misalnya orang romantis, berikan sikap-sikap yang mengarah ke romantis. Bukan menjelaskan secara langsung bahwa dia romantis.

5. Cara Memasarkan Novel


Ada dua cara dalam memasarkan novel yang mau diterbitkan. Karena zaman sekarang untuk mempromosikan novel bahkan dari kerangkanya dulu. Sebelum selesai novelnya calon pembaca sudah akrab dengan kehadiran calon novel.

  • Marketing Organik


Cara marketing yang mengandalkan promosi di media sosial. Juga menggunakan relasi yang kita punya. Dari penerbit, alumni, teman yang banyak followernya. Harus perbanyak promo kepada mereka-mereka ini. Agar informasi novel tersebar luas. Tidak hanya pengikut online medsos kita saja.

  • Marketing Non Organik


Marketing yang menggunakan bantuan fitur ads yang ada di semua medsos kita.Fitur ads ini bisa menjangkau lokasi, umur, target yang bisa kita tentukan. Diperlukan modal untuk pemasaran melalui ads ini.

Tips menulis novel dan marketing ini semoga bisa memberikan gambaran dan semangat teman-teman yang ingin terjun ke dunia tulisan.

Terima kasih sudah berkunjung.

Related Posts

Post a Comment