Daftar Isi [Tampil]
Dunia online memberikan banyak kegiatan yang bermanfaat. Memberikan wadah orang untuk belajar dan berekspresi. Bahkan sampai menjadikan lahan penghasilan untuk mengalihkan dari penghasilan offline. Karena efek pandemi yang harus dirumahkan sehingga pemasukan berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Maka melalui internet bisa dijadikan mata pencaharian.
Kelas-kelas online banyak juga bertebaran yang bisa diikuti baik berbayar maupun free. Komunitas online pun semakin gencar membuat acara yang bisa mengisi waktu anggotanya. Seperti yang saya ikuti adalah komunitas baca, berbagai macam grup baca saya ikuti.
Pandemi seperti ini menyebabkan saya jarang membeli buku baru untuk baca buku. Setiap minggu atau harian harus laporan, maka saya harus memiliki persediaan buku baru. Salah satu menyiasatinya adalah membaca ebook. Baik versi gratis maupun berbayar.
Salah satu membaca ebook secara berbayar adalah patungan gramedia digital. Baca selengkapnya bisa di tulisan tentang gramedia digital. Karena manfaatnya adalah bayar murah tapi bisa baca banyak buku yang keren-keren. Meski kalau tidak diperpanjang tidak bisa membaca buku yang sudah didownload.
Kepercayaan Pertemanan Online yang Tidak Dikenal Secara Offline
Awalnya saya ikut grup patungan gramedia digital dari teman online komunitas baca. Dalam satu grup itu berisikan lima (5) orang dari berbagai daerah dan latar belakang. Bahkan saya baru mengenal di dalam grup tersebut.
Alur Grup Patungan
Saya akan ceritakan alur grup patungan. Kita bisa memulai patungan jika dalam satu grup sudah penuh maksimal 5 orang. Kemudian menentukan cara pembayaran dan siapa yang akan membayarnya.
Setiap orang akan membayar Rp 18.000, tapi karena untuk pengisian ulang bisa sampai Rp22.000. Karena ada biaya admin untuk e wallet link aja. Untuk cara pembayaran lainnya, saya kurang paham.
Sebulan minimal Rp22.000 untuk ikut iuran. Kadang ada yang sengaja sampai beberapa bulan agar sekalian pembayaran. Agar tidak lupa untuk membayar tiap habis masa paket.
Permasalahan Muncul dalam Pembayaran Patungan
Awal-awal karena bukan saya yang mengatur pembayaran jadi tidak tahu kendala yang harus dihadapi oleh teman saya. Mulai saya rasakan setelah menjadi tanggung jawab membayar. Ternyata ada satu orang yang susah sekali dihubungi bahkan sampai dikirim pesan pribadi pun jarang dibuka.
Awalnya permasalahan itu tidak menjadi kekesalan dalam hati. Saya tanyakan juga pada teman sebelumnya, ternyata pernah menunggak satu kali. Dan susah sekali untuk ditagih. Akhirnya diikhlaskan saja.
Saya pun awalnya membiarkan saja, orang tersebut telat-telat membayarnya. Puncaknya adalah setelah saya tanyakan di bulan selanjutnya ternyata bilangnya tidak ikutan bulan lalu. Iya saya tidak bisa memaksa untuk membayar. Akhirnya ikhlaskan lagi.
Saran Bagi yang Membuka Grup Patungan
Dari pengalaman saya ini. Saya ingin berbagi solusi buat teman-teman jika membuat iuran apapun itu. Pertama tentukan aturan dari awal. Baik aturan demi kenyamanan bersama maupun untuk memberikan konsekuensi.
Misalnya seperti yang terjadi di saya. Maka dari awal perlu adanya aturan kapan pembayaran, berapa lama telat bayar, harus katakan jika tidak ikut patungan dan konsekuensi jika melanggar aturan. Misalnya dikeluarkan dari grup.
Penutup
Menjaga kepercayaan pertemanan online itu perlu dipupuk dari diri sendiri kemudian ke orang lain. Jika ada teman yang susah diingatkan lebih baik tidak diperpanjang urusannya. Karena akan menimbulkan kesal di hati yang tidak baik untuk kedepannya.
eaa, ternyata jadi postingan beneran nih. Semoga yang disinggung tergugah hatinya untuk bayar tepat waktu yaa teh
ReplyDeleteSepertinya orangnya tidak akan melihat tulisan ini, sudahlah tidak apa2 hihi
DeleteYang penting aku tidak resah heheh
Lah ternyata tulisan nya dari pengalaman ya kak?
DeleteWah semoga orang yg dimaksud baca dan sadar ya ka
Kayaknya meski dikeluarkan dari grup bakal cuek aja deh.
ReplyDeleteSedih sih...banyak nemu kayak gini meski bukan tentang grup berbayar
Sepertinya bun, orang yang membingungkan hehehe
DeleteAlhamdulillah bisa menjadi salah satu teman on line mbak pida di dunia per blogan, tetapi saya tidak punya hutang kan ya... hehe
ReplyDeleteBerat juga ya kalau kondisinya seperti itu, seharusnya memang harus dikuatkan di awal, ada konsekuensi kalau tidak ikut urunan berarti keluar dari group, supaya bisa cari pengganti yang lain
ReplyDeleteAku pernah nih gini, temenku pesen buku pas bukunya udah ready hilang tanpa kabar, untuk belum aku kirim :D
ReplyDeletePadahal aku percaya aja nih karena satu grup dan itu bukan grup yang abal-abal gitu
Baru tahu kalau ada grup patungan buku online kayak gini. Dapet temen yang amanah emang susah² gampang. Semoga nggak nemu temen macam kayak gini lagi ya Mbak.
ReplyDeleteDuuhh kok gitu sih... Meskipun ini sepertinya curhatan semata tapi aku ikut dongkol juga.. ehehhehe
ReplyDeleteWah baru tahu aku ada grup patunga gini, aku tahunya arisan buku, emang kudu selektif ya, apalagi urusannya dengan uang ..
ReplyDeleteWah ternyata ada ya grup patungan begini.. seru juga bisa langganan buku murah meriah. Tapi kalau ada yang nggak amanah memang bikin resah ya. Jadi ingat dulu pernah buka arisan buku.. dan menemukan orang2 kek gini.. puyeng dibuatnya karena kudu nombokin duluan.
ReplyDeleteUrusan duit memang sensitif ya mba, ga di dunia nyata ga di online. Menjaga kepercayaan orang lain emang penting banget. Gemes emang kalo ada temen yg begini
ReplyDeleteAku kalau mau gabung gini liat dulu besaran uangnya. Kalau kecil , kalau ada hal2 curang di dalamnya kan nggak terlalu sakit hati karena dikecewakan.
ReplyDeleteYaa tapi balik lagi sihh karena dalam group patungan gini bukan besaran uangnya, tapi kebersamaan dan sama2 butuh juga.
Menjaga kepercayaan itu memang sulit sekali.
wah, saya hanya membuat rules tanpa punishment nih, hehehe, nuhun masukannya ya. saya malah bikin report keuangannya, hahaha. eh btw, klo misal ada yang boles berarti bagian yang gak bolos itu jadi beban semua dong? misal kan 22 ribu tuh dibagi lima jadi sekian, kalo cuman 4 orang berarti 22ribu dibagi empat ya?
ReplyDelete