Rekomendasi 5 Novel Tentang Perempuan Penulis Indonesia

16 comments
Daftar Isi [Tampil]
rekomendasi 5 novel tentang perempuan
Bulan April tepatnya tanggal 21 adalah Hari Kartini. Tepat sekali dengan tulisan kali ini yaitu 5 novel tentang perempuan terutama dari penulis Indonesia. Seorang perempuan dari dulu selalu menjadi bahan perbincangan hangat. Karena dunia ini masih terkungkung dengan dunia patriarki.

Dunia perempuan seringkali dikisahkan menjadi penyebab sebuah kerusakan. Kisah-kisah perempuan yang diasingkan karena apa yang ada dalam dirinya. Atau tentang eksploitasi seks dari dulu sampai sekarang. Selalu menimbulkan kekesalan bahkan kemarahan atas apa yang diterima oleh gender ini.

5 Novel Tentang Perempuan dari Penulis Indonesia


1. Gadis Kretek


Penulisnya Ratih Kumala, mengambil latar tempat di suatu wilayah Magelang. Kota M namanya, kota imajinasi untuk menceritakan tentang Jeng Yah. Seorang wanita yang tidak mau menyerah terhadap keadaan.

Terlahir dari keluarga yang berkecukupan dari orang tua yang memproduksi kretek. Jeng Yah dari kecil bersama adiknya selalu membantu membuat lintingan kretek di usaha bapaknya. Tidak heran ia pun sudah merokok sejak kecil. Dan tahu betul mana rokok enak dan tidak enak.

Sikap Jeng Yah yang tidak pernah menyerah adalah ketika harus ditinggalkan oleh suaminya. Dikarenakan fitnah tentang keluarganya mengikuti partai yang berbelot dari Indonesia. Jeng Yah bangkit untuk mengembangkan usaha kreteknya.

2. Entrok


Karya Okky Madasari mengisahkan seorang gadis yang hidup bersama ibunya. Hidup miskin, ditinggal bapaknya yang entah kemana. Ibunya bekerja sebagai pengupas singkong yang dibayar singkong kembali atau gaplek-hasil olahan singkong.

Marni nama gadis kecil itu. Pergolakan Marni untuk memenuhi kebutuhannya yaitu entrok/BH yang tidak bisa dimiliki tanpa memiliki uang. Marni menjadi pendobrak ketabuhan di desanya. Ia bekerja menjadi kuli panggul agar dapat uang.

Ia memulai jualan keliling sayuran dan semakin bertambah banyak sekali pelanggannya. Kemudian ia menjadi tempat untuk meminjam uang. Semuanya dilakukan karena orang lain membutuhkan.

Masyarakat memandang pekerjaan Marni adalah haram dan mencekik rakyat. Akan tetapi bunga yang diambil Marni tidaklah banyak. Ia pun seringkali menerima amarah dari peminjamnya. Bahkan yang suka mengatakan haram pun meminjamnya.

Marni tidak sekolah, tidak mengenal Tuhan seperti agama-agama orang lain. Ia hanya mengenal Tuhan yaitu Sang Penjaga Bumi.

3. Sekuel RE;


RE; adalah karya dari Kang Maman Suherman. Novel ini adalah hasil dari skripsinya waktu kuliah di kriminologi UI. Ada dua judul novel selanjutnya yaitu REinkarnasi dan PErempuan.

RE; menceritakan seorang wanita yang bekerja sebagai pekerja seks di kota Jakarta. Perjuangan RE; yang hamil diluar nikah karena kekasihnya tidak mau bertanggung jawab. Ibunya yang telah lama meninggal dan neneknya yang saat dibutuhkan telah pergi juga.

Ia memutuskan untuk mengadu nasib ke ibu kota. Sayangnya uluran tangan yang diterimanya adalah manis dimulut tapi berhati musang. Tempat tinggalnya, perawatan kesehatan dan anaknya juga makanan yang diterimanya adalah utang seumur hidup.

RE; memang masih cantik dan tubuhnya indah, makanya mami si penolong menjadikannya anak emasnya. Ia harus berpisah dengan anaknya sebelum anak itu mencecap ASI-nya sampai dua tahun.

Ia pun harus menyaksikan bagaimana akibat jika keluar dari tempat itu. Penyakit yang selalu mengintai para pekerja seks yang tidak pernah diperhatikan para mami-maminya. Tidak ada penyuluhan akan kesehatan mereka.

4. Damar Kambang


Novel yang berlatar belakang budaya Madura ini dituliskan oleh Muna Masyari. Menceritakan tentang budaya patriarki yang kental menyebabkan hak-hak wanita tidak dianggap.

Perjodohan antara anak seorang pengusaha genteng dan pengusaha tembakau yang memiliki budaya berbeda. Kesalahpahaman karena tidak adanya obrolan secara terbuka ketika temu dua keluarga.

Tidak adanya kesepakatan tentang perbedaan budaya ini menyebabkan Cebbhing harus menerima akibatnya. Di umur 14 tahun ia harus menerima gagalnya pernikahan di hari H-nya. Ia yang mulai ada rasa terhadap calon suaminya ini tidak bisa berpendapat.

Ucapannya tidak diindahkannya bahkan sampai ia dirasuki sesuatu oleh mantan calonnya. Ia malah dinikahkan dengan Kyai yang jauh sekali umurnya dari dirinya.

5. Ronggeng Dukuh Paruk


Penulis Ahmad Tohari. Menceritakan desa Paruk sebuah desa yang bodoh dan miskin jauh dari kota. Kehidupan desanya akan ramai hanya karena ada seorang ronggeng. Penari sekaligus sebagai pemuas nafsu para lelaki.

Srintil adalah ronggeng yang muncul 12 tahun kemudian dari ronggeng sebelumnya. Sebagai dari cucu tetua Paruk, ia pun sangat dihormati ketika tahu ada titisan ronggeng dalam dirinya.

Selalu dielu-elukan dan dijadikan sebagai penghasil rupiah dari pentasnya maupun orang-orang yang ingin dijadikan teman tidurnya. Srintil harus menghadapi pergolakan politik Indonesia ketika ia yang bodoh tidak tahu akan kondisi sekitarnya.

Kebodohan, kemiskinan dan adab yang kotor terus menjangkiti desa Paruk. Entah sampai kapan akan berakhir.

Penutup


Dari 5 novel tentang perempuan ini ternyata tidak hanya ditulis oleh penulis wanita. Tidak hanya pihak wanita yang merasakan betapa budaya patriarki ini merugikan hak-hak perempuan.

Related Posts

16 comments

  1. 5 novel bagus yang sudah sering aku liat paling banyak direkomendasikan buat dibaca. Novel-novel sarat makna, yang secara isi, seragam untuk membuat para perempuan berjuang bangkit, bersemangat mengusir kebodohan dalam diri, dan memanusiakan diri sendiri.

    ReplyDelete
  2. Pelajaran bahasa dan sastra mengenalkan 5 novel yang menggambarkan deskripsi di masyarakat

    ReplyDelete
  3. Aaaa aku baru baca RE: doang, keren banget.. Tp aku sekarang penasaran sama Ronggeng Dukuh Paruk.. nampaknya seru.

    ReplyDelete
  4. wahh kalo baca sinopsisnya, kelima novel di atas keren-keren semuanya nih. Namun jika disuruh memilih 2, saya penasaran pengen baca Sekuel RE dan Damar Kembang

    ReplyDelete
  5. kelima novel di atas keren semua ya. aku baru baca gadis kretek sama Re:
    3 lagi bakal masuk list bacaan berikut nih. makasi infonya.

    ReplyDelete
  6. Dari kelima novel di atas, belum satu pun saya baca mba. Heuheuheu. Tapi yg kelima, Ronggeng Dukuh Paruk, itu saya sudah nonton versi filmnya, Sang Penari. Tentu saja film gak bisa dibandingkan dengan buku atau novel aslinya ya.

    ReplyDelete
  7. Baca ringkasannya menarik semua ini novelnya. Lebih bagus lagi kalau ada foto cover novelnya Mbak. Jadi lebih menarik untuk dilihat artikelnya. Saya tertarik banget dengan novel Gadis Keretek. Ceritanya menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke siap, nanti aku tambahkan cover bukunya hehe
      biar terbayang seperti apa bukunya.

      Delete
  8. Belum baca semua aku mba
    Tapi memang dari judul dan ulasannya, kliatan karakter perempuannya kuat gitu ya.
    Kapan2 mau baca ah

    ReplyDelete
  9. Dari kelima judul itu, saya baru memiliki dan membaca satu aja, Ronggeng Dukuh paruk. Baca artikel ini, saya jadi penasaran sama novel Entrok

    ReplyDelete
  10. Kisah kehidupan tentang peremouan memang menarik disimak ya. Meski dari kelimanya belum daku baca kak, tapi pernah lihat yang novel RE; nya Kang Maman di temlen.

    ReplyDelete
  11. Ronggeng dukuh paruh adalah novel yang bagus menurutku dari segi pesan moral yang bisa dipetik bagi kita yang masih hidup.. makasih kak ulasannya sudah kubaca....

    ReplyDelete
  12. Sedihnya saya belum ada baca satu pun dari kelimanya. Punya hobi baca tapi malah baru tau tentang novel ini. Tertarik sekali mau baca salah satunya apalagi tentang perempuan gitu.

    ReplyDelete
  13. 5 novel yang patut dijadikan bahan bacaan. Kisah tentang perempuan yg sarat makna. Aku penasaran ingin baca kisah RE dan Ronggeng Dukuh Paruk. Sangat menarik

    ReplyDelete
  14. 5 novel tsb sudah sering aku dengar mbak, banyak yg merekomendasikan juga.
    tapi baru gadis kretek yang pernah kubaca

    ReplyDelete
  15. Saya sampai sekarang masih heran dan geleng2 kelapa, mengapa masih banyak orang yang menganut budaya patriarkis. Wanita hanya dijadikan mahkluk kedua, pelengkap pemuas nafsu mereka saja. Saat tidak butuh, ditinggalkan begitu saja tanpa merasa bersalah.
    Dengan sudah datangnya agama sejak abad 14 lalu, ternyata tidak membuat bangsa ini menjadikan wanita setara laki2 seperti yang diajarkan agama. Beragama tapi lebih memilih nilai budaya yang menguntungkan nafsu mereka saja

    ReplyDelete

Post a Comment