Menulis Bukanlah Hobi : Sebuah Proses Healing

20 comments
Daftar Isi [Tampil]
menulis sebagai proses healing


Hobi membaca pasti hobi menulis. Sayangnya hal ini tidaklah berlaku untukku. Menulis bukanlah hobi melainkan proses healing diri.

Aku mau bercerita dulu ya. Ketika SMA ada tugas menulis cerpen. Harapan teman-temanku pasti tulisanku bagus. Sayangnya aku tidak bisa menulis cerpen. Rasa percaya diriku turun ketika melihat temanku bagus ceritanya. Meski pun aku hobi baca.

Keinginan untuk aktif menulis muncul ketika sudah masuk dunia kerja. Itu pun hanya muncul saja. Mencoba ikut komunitas menulis juga tidak berpengaruh terhadap kemampuan tulisanku. Mungkin harapan terlalu tinggi untuk menjadi penulis terkenal atau sudah capek duluan melihat proses menulis yang bermutu.

Ikut kelas berbayar pun tak ada perkembangan. Mentok. Tapi tulisanku berguna jika tidak mampu berkata melalui mulut barulah tulisan sebagai cara komunikasi. Baik melalui pesan maupun tulisan tangan. Yups hal ini ku lakukan ketika sedang berat sekali mengungkapkan apa yang ada di hati dan pikiran. Tulisan sebagai media untuk refleksi diri.

Menulis itu butuh media. Tidak mungkin selamanya tulisanku khusus dibuat ketika tak bisa berkata-kata? Tidak. Aku mencoba melalui media instagaram sampai menemukan blog. Keinginan di blog semakin kuat ketika melihat teman onlineku bisa berprestasi di blog. Salah satunya mengikuti kelas gratis Blogspedia Coaching for Newbie oleh Mba Marita Ningtyas. 

Alasanku memilih blog:

1. Blog mewadahiku untuk percaya diri


Di sini aku menemukan percaya diri yang telah lama tertimbun di dalam diriku. Bisa dibaca pada apresiasi oleh teman onlineku. Betapa semangatnya ketika ada yang memberikan komentar positif pada tulisanku dan terinspirasi. Tidak ada suatu hal yang tidak bermanfaat kecuali niat kita sudah baik. Ketika aku mendapatkan apresiasi dari teman-teman onlineku.


2. Blog tempat aku untuk proses healing diri


Cukup lama pikiranku menyimpan berbagai macam kejadian maupun bayangan negatif. Dengan menulis secara perlahan bisa mengurangi beban pikiranku. 

3. Pertemanan Bertambah


Memang benar jika kita mau bergerak untuk memperbaiki diri akan dipertemukan dengan orang-orang yang seirama. Tidak ada bayangan dalam diriku akan memiliki komunitas atau mengikuti tantangan menulis di blog setiap hari. Aku memiliki pertemanan tidak hanya yang tinggal di Indonesia bahkan luar negeri. Masya Allah. Tidak hanya komunitas blog, komunitas onlineku tentang baca pun menambah pertemanan.

4. Blog sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman


Setiap pengalaman akan memberikan pelajaran bagi orang yang bisa mengambilnya. Semoga tulisan-tulisanku yang aku tuangkan pada media blog ini memberikan dampak yang baik bagi pembaca. Semoga pula ilmu-ilmu yang aku dapatkan bisa berbagi dengan banyak orang.

5. Blog menyadarkanku tentang passion


Ternyata di blog tidaklah sekedar posting tulisan, kemudian selesai. Tapi di blog belajar banyak hal. Termasuk membuat tampilan blog kece, tulisan yang enak dibaca dan banyak hal yang bisa aku pelajari. Berharap di blog inilah adalah passionku.

Itulah lima alasanku memilih blog sebagai tempat untuk bercerita dalam bentuk tulisan. Keunggulan blog lainnya kita dengan mudah untuk mempublish karya kita tanpa proses njlimet seperti di penerbit.

Menulis untuk proses healing itu membutuhkan alur dalam penulisan. Tidak hanya asal nulis lalu di publish. Menulis dalam hal ini perlu ketelitian agar tidak sampai memberikan kesan negatif pada orang lain. Semisal ada dalam tulisan tentang kekesalan pada orang lain. Harus hati-hati bahasa penyampainnya. Terkadang aku sering kali dijadikan tulisan. Ini lumayan membantu ketenangan diri.

Aku berusaha dalam tulisanku ini menghindari berisi curahatan hati tanpa ada solusi. Atau ujaran kekesalan ke orang lain tanpa ada penanganannya. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya jika tidak ada itu belum menemukannya saja. Atau belum keluar jalannya untuk saat ini.

Nah, untuk menulis sebagai proses healing pastinya aku membutuhkan manajemen waktu.

Bagaimana cara mengatur waktuku : 


  • Membuat jadwal harian


Ini aku lakukan agar tidak keteteran di waktu malam hari. Apalagi sekarang aku lagi ikut tantangan yang harus memposting tulisan setiap hari. Jadi aku jadwalkan dari pagi.

  • Mencari waktu untuk merenung


Biasanya jika tidak ada aktifitas fisik, aku melakukan perenungan diri. Untuk mencari keganjalan dalam hati maupun dalam pikiran. Hal ini membantuku untuk menemukan ide tulisan dan menyambungkan dengan berbagai kejadian yang sudah terjadi.

  • Meluangkan waktu untuk bersenang-senang


Tidak selamanya aku hanya memikirkan mau nulis apa dan renungan diri. Aku pun dalam sehari membiarkan diriku memiliki waktu untuk merehatkan pikiran. Entah itu nonton film, memasak atau sekedar jalan-jalan ke tempat yang luas. Kalau seperti aku yang suka jalan-jalan bisa sekalian dijadikan tulisan.

  • Tidak menunda-nunda


Kadang suka melakukan nanti dalam segala aktifitas. Akibatnya bisa terbengkelai waktu menulis. Hal ini sudah capek dengan aktifitas fisik yang menyebabkan kebuntuan ide.

  • Konsisten


Agar kekonsistennan aku terus berjalan maka mengikuti komunitas bloger sangat membantu. Hal inilah yang aku syukuri dipertemukan tidak hanya satu komunitas blogger tapi lebih. Setiap komunitas memiliki aturannya masing-masing sehingga mau tidak mau harus aktif posting.

Inilah cara aku mengatur ritme kerjaku. Meski belum aktif bekerja secara normal. Jika mengatur waktu dengan baik dan benar semuanya akan terkendali dengan aman. Jadi jangan hanya mengikuti waktu mengalir karena tiba-tiba sudah deadline setoran. Hehehe.

Blog salah satu jalan untuk membuatku aktif menulis yang bertujuan untuk proses healing. Semua orang memilik jalannya masing-masing. Aku percaya dengan aktif di blog akan memberikan dampak yang baik bagiku dan orang lain. Setiap manusia pasti menginginkan menjadi orang yang bermanfaat. Meski belum bisa berdampak besar setidaknya berdampak bagi dirinya sendiri.


Related Posts

20 comments

  1. lagi seneng main sama canva ya? lucu lucu ilustrasinya howaaa...

    Sama denganmu, saya ini tipe pasif dalam soal literatur, lebih menyukai membaca dibandingkan harus menulis. Yang saya rasakan semenjak mulai rutin menulis, saya mudah sekali menangkap apa yang saya baca. Jadinya sekarang ketagihan, padahal sama sih bukan hobby juga.

    Mengatur waktu dan mengenal diri sendiri juga bagian yang paling penting buat menulis. Setiap orang pasti punya approach yang berbeda soalnya.

    ReplyDelete
  2. iya kak ren, canva satu-satunya yang jadi referensi untuk gambar hehehe
    untuk menulis aku jadikan cara untuk mengenal diri.
    sama berarti bukan hobi juga wkwkwkkw tapi jadi ketagihan sekarang karena di atas.

    ReplyDelete
  3. Hai mbaaak... Seneng bacanya..heheheh semangat terus menulis ya mbaa..semoga kita lulus di Odop juga disini..heheheheh

    ReplyDelete
  4. Tidak menunda-nunda itu PR terberatku kak Nov. Apalagi kalo sudah capek seharian. Pengennya rebahan dulu main sosmed dulu sampai akhirnya bablas 😂 ehh jadi cerita aib

    ReplyDelete
    Replies
    1. Main sosmed tuh bikin lupa waktu, tiba-tiba udah jam sekian. Nyeselnya pas udah mepet-mepet. Aku nih hehehe

      Delete
  5. Ya, setuju tips terakhir, harus ada komunitas agar kita bisa konsisten ngeblog. Terima kasih tipsnya, Mbak. 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berawal dari komunitaslah aku bisa mengerti dan aktif blog hehehe

      Delete
  6. Apalagi kalo dapet komentar positif ya mbak, langsung ngeboost kepercayaan diri banget

    ReplyDelete
  7. Setujuu. Terkadang pun semangat ngeblog itu kembali lagi karena dorongan dr teman2 di komunitas yaa, apalagi kalau ada temndangan mautnya, wkwkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu bikin ketar ketir tapi seru, jadi harus segera dikerjakan.

      Delete
  8. setuju sekali dengan poin 3, ngeblog menambah teman nih, walau baru di dunia maya, semoga suatu saat kita dapat bersua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Meski di dunia online tapi aktif menyapa dan berinteraski hehehe

      Delete
  9. Bacanya ngalir banget, wah apa mbak Nov nggak bisa nulis cerpen kwokwok pdhal skrng jadi senjata ampuh yaa? Benar-benar menulis itu punya efek luar biasa dalam mengatasi ketidakmampuan seseorang xDDD semangat mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, dulu gak bisa. Saking takutnya gak bagus, pengen sempurna juga. wkkwkwkwkw

      Delete
  10. Aku setuju, menulis sebagai proses self healing. Menulis membuat kita bisa mengobati diri dibanding menunggu Terapy dari luar 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau terapi dari luar belum tentu waktu terapi lagi mood atau gak. Kan sama saja gak jadi-jadi hehehhe

      Delete
  11. Sama dengan aku Mba. Menulis itu salah satu self healing buatku. Dan bener-bener membantu banget

    ReplyDelete

Post a Comment