Ulasan Cerpen Kerinduan Terakhir

6 comments
Daftar Isi [Tampil]

Kerinduan Terakhir Seorang Lelaki

kerinduan terakhir

Tugas pekanan ODOP kali ini luar biasa. Membuat saya termenung menghayati materinya. Mengulas cerpen tanpa sekaku yang dulu pernah saya lakukan rasanya membingungkan. Tapi dengan tugas ini saya juga tidak perlu bingung mencari tema harian, yang kebetulan sudah sepekan saya kewalahan. 

Tugasnya adalah mencari salah satu judul cerpen yang ada di ngodop.com. Pilihan saya jatuh pada karya Winaro Sabdo, salah satu anggota ODOP batch 6 dengan judul KERINDUAN TERAKHIR . Alasan saya pastinya judulnya menarik, ceritanya mengalir dan mudah dipahami bahasanya.

Lanjut saja pembahasannya.


UNSUR INTRINSIK


Tema

Dari apa yang saya baca temanya adalah  kesetian seorang lelaki yang cacat menunggu kekasihnya untuk pulang ke desanya.

Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama yaitu Yatijo seorang lelaki yang pincang kakinya dan buruk rupanya dengan setia menunggu kedatangan kekashnya yaitu Arimbi. Saking setianya Yatijo sampai menjual sapi untuk membangun rumah Arimbi dan menjual kambing untuk memasang listrik. Sampai dilabeli gila oleh orang-orang desa karena cintanya pada Arimbi.

Tokoh pendukung yaitu Arimbi gadis yatim piatu sejak kecil dan harus hidup sebatang kara sejak umur 12 tahun setelah meninggalnya neneknya. Arimbi mau menjadi kekasih Yatijo karena Yatijolah yang selalu ada untuk Arimbi, terutama dalam keadaan sedih. Arimbi tumbuh mandiri melebihi umurnya. Ia memilih bekerja di kota karena rayuan teman kecilnya, sehingga ia melupakan jati dirinya termasuk Yatijo.

Tokoh pendukung lainnya yaitu Narni sahabat sekaligus orang yang menyebabkan perpisahan Yatijo dan Arimbi. Dengan rayuannya untuk bekerja di kota, ternyata Arimbi dijual di komplek lokalisasi. Sehingga menyebabkan Arimbi tidak pernah pulang dan berkirim kabar ke Yatijo.

Latar

Latar tempat berada di  sebuah desa yang jauh dari kabupaten. Ketika Yajito melepas Arimbi pergi ke kecamatan dulu menggunakan dokar, selanjutnya ke kabupaten baru naik bis ke kota.

Komplek lokalisasi di Surabaya, ketika Narni mengajak Arimbi bekerja di kota Surabaya yang ternyata dijual di lokalisasi.

Latar waktu, siang hari ketiak Yarjito melepas Arimbi dan setiap sore  habis Yarjito menunggu kedatangan Arimbi di pos kecil hutan. Menanti minibus datang selama sepuluh tahun.

Latar sosial, kehidupan desa yang masih jauh dari pekembangan komunikasi digital. Mereka masih menggunakan surat untuk komuikasi.

Sudut Pandang

Mengggunakan sudut pandang orang ketiga. Yatijo dengan kata ganti dia.

Alur

Alur yang digunakan menggunakan alur maju mundur. Dari Yatijo mengantar Arimbi kemudian flasback tentang latar belakang kehidupan mereka berdua, maju lagi perpisahan sepuluh tahun sampai perjumpaan Arimbi dan Yatijo.

Gaya Bahasa

Gaya bahasanya nyaman untuk dibaca, dipahami dan juga tidak terlalu banyak majas.

Amanat

1. Kesetian itu nyata adanya pada seorang laki-laki.

2. Jangan mudah percaya dengan rayuan cepat kaya kerja di kota.

3. Hati-hatilah dalam membawa diri di kota, karena bisa melupakan jati diri.         

4. Janji harus ditepati.


UNSUR EKSTRINSIK


Latar Belakang Masyarakat

Masyarakat desa yang mudah tertipu oleh orang-orang yang membawa sesuatu ada kotanya.Para politik yang mewakili rakyat hanya menikmati hidup untuk memuaskan nafsunya saja.                                       

Latar belakang Penulis

Karyanya baru pertama kali saya baca. Mungkin ada unsur psikologis dari penulis ketika mengalami sesaknya penantian pada sesorang sehingga dicurahkannya lewat cerpen ini.

Nilai yang terkandung di dalam cerpen

Nilai Agama

Dari yang tersirat manusia hanya mengingat Tuhan setelah mendapatkan ujian. Arimbi baru menyadari bahwa ia sudah terlalu jauh meninggalkan jati dirinya setelah diketahui mengidap HIV AIDS. 

Nilai Sosial

Seper tinya penulis ingin menyoroti bahwa sebuah janji harus ditepati. Arimbi tetap kembali ke Yatijo meski akhirnya Yatijo meninggal karena penyakit jantungnya kambuh setelah menanti lama. 

Nilai moral

Menyoroti masyarakat desa yang mudah percaya dengan orang-orang kota atau yang pernah  di kota. Tidak ada yang salah dua insan memiliki kasih sayang meski tidak sempurna fisik dan emosi.

Nilai Budaya

Desa adalah sebuah wilayah yang membuat hidup seseorang mengerti akan adanya kesetiaan pada suatu hubungan.

Alhamdulillah selesai juga tugasnya. Jika ada kekurangan tolong berikan sarannya di komentar.                                                                              

Related Posts

6 comments

  1. Keren, aku belum ngerjain tugas. Terima kasih sudah dilihatin contohnya kak 😃

    ReplyDelete
  2. Viaaaa .. kamu keren uy, bisa sebegini detail huhuhu. Tugas kali ini banyak pisan yang harus diuliknya. Intrinsik dan ekstrinsik, omg. Pusing sebelum membuat wkwkkw

    ReplyDelete
  3. terima kasih kak ren.. ini saya belajar cara penulisan blog lewat mba marita hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment